Kamis, 15 Mei 2014

ANGIN


Angin Muson Barat dan Angin Muson Timur

a.       Angin muson barat

 
·         Terjadi pada bulan Oktober-Maret.
·         Letak matahari di BBS.
·         Persebaran tekanan udara, di BBU (+) sedangkan di BBS (-).
·         Sifat angin lembab.
·         Terjadi musim penghujan.
 
b.      Angin muson timur

 
·         Terjadi pada bulan Maret-Oktober.
·         Letak matahari di BBU.
·         Persebaran tekanan udara, di BBU (-) sedangkan di BBS (+).
·         Sifat angin kering.
·         Terjadi musim kemarau.


Angin Darat dan Angin Laut

a.       Angin darat


·         berhembus dari darat ke laut.
·         terjadi pada malam hari.

b.      Angin laut


·         berhembus dari laut ke darat.
·         terjadi pada siang hari.
 
Proses terjadinya angin darat dan angin laut :
a)     Angin darat terjadi karena zat padat lebih mudah menangkap panas daripada air.
b)   Zat padat di darat itu diam, sehingga molekul batuan yang telah panas tetap pada tempat semula dan terus-menerus menerima panas; molekul air selalu bergerak, sehingga molekul lain yang masih dingin menggantikan tempatnya.
c) Permukaan air yang mengkilat lebih banyak memantulkan sinar daripada permukaan darat yang pada umumnya kusam dan menyerap panas.
Pada kondisi pemanasan yang sama, yaitu siang hari, darat lebih cepat panas daripada laut. Maka bertiuplah angin dari laut ke darat. Itulah angin laut. Keadaan sebaliknya terjadi pada malam hari. Darat lebih cepat melepaskan panas daripada laut. Maka bertiuplah angin darat ke arah laut pada malam hari.

Angin Gunung dan Angin Lembah

a.       Angin Lembah


Bergerak dari lembah ke gunung.
Siang hari.

 b.      Angin Gunung


- Bergerak dari gunung ke lembah.
- Malam hari.


Angin Fohn

Angin fohn (angin terjun) adalah angin yang sifatnya jatuh atau turun, kering dan panas di lereng sebuah pegunungan. Angin fohn terjadi karena massa yang mengandung uap air naik ke suatu lereng pegunungan, sehingga suhunya turun terus-menerus sampai mencapai kondensasi dan menurunkan hujan. Ketika sampai di puncak pegungan, massa udara yang telah kering tersebut turun melalui lereng sebelahnya dengan suhu yang terus-menerus naik.
Angin fohn mempunyai sifat panas, kering, dan rebut sehingga sering menimbulkan kerusakan dan kerugian pada daerah yang dilaluinya, misalnya merobohkan rumah, menumbangkan pohon-pohon, mengeringkan tanaman dan membuat tanaman menjadi gersang.



Jenis-Jenis Angin Fohn di Indonesia

a.       Angin Bohorok di Sumatera Utara
·        Bertiup di daerah dataran rendah Deli Utara, yaitu bagian hilir arus Sungai Karang Guling, Sungai Tuan, Kota Binjai, dan Tanjung Selamat.
·         Disebut Angin Bohorok karena datangnya dari Kecamatan Bohorok.

b.      Angin Kumbang di Jawa Tengah
·   Bertiup dari arah timur atau tenggara kemudian melewati pegunungan yang membentang di Jawa Tengah dengan arah timur-barat.
·   Gunung-gunung yang terdapat pada pegunungan tersebut, yaitu Gunung Rogo Jembangan, Gunung Joho, Gunung Sinembut, Gunung Slamet, dan Gunung Kumbang.
·     Angin Kumbang bergerak menuruni lereng gunung ke arah barat laut, yaitu ke arah Cirebon.
·         Selain ke arah Cirebon, Angin Kumbang juga bertiup ke arah Brebes dan Tegal.

c.       Angin Gending dan Angin Grenggong di Jawa Timur
  • Bergerak dari arah tenggara melewati pegunungan Iyang dan Pegunungan Tengger.
  • Angin Fohn yang bergerak menuju Probolinggo disebut Angin Gending, karena datangnya dari arah Probolinggo.
  • Angin Fohn yang bergerak menuju Pasuruan disebut Grenggong.

d.      Angin Brubu di Sulawesi Selatan
·        Bergerak dari arah timur dan tenggara kemudian melewati Gunung Lampobatang ke arah barat laut menuju Makassar.

e.       Angin Wambraw
  • Bergerak dari arah timur dan tenggara kemudian melewati Pegunungan Jayawijaya.
  • Bergerak menuruni Pegunungan Jayawijaya menuju arah barat laut menyeberangi Selat Yapen sampai Biak.

Proses Terjadinya Angin Siklon dan Antisiklon

a.       Angin Siklon
Bergerak dari daerah bertekanan udara maksimum yang mengelilingi udara daerah bertekanan udara minimum (daerah depresi), sehingga garis isobar tertutup (berbentuk lingkaran) dan udara bergerak memusat ke arah dalam. Di dalam belahan bumi utara, berlawanan arah jarum jam. Siklon yang bergerak dibedakan menjadi :
  •      Siklon tropis, yang terjadi di wilayah lautan pada lintang 10⁰-20⁰.
  •     Siklon ekstra tropis, yang terutama terjadi di wilayah sekitar lintang 35⁰-65⁰.
  •    Tornado, yaitu badai angin siklonik dengan kekuatan angin tinggi.

b.      Angin Antisiklon
Bergerak dari suatu daerah bertekanan maksimum yang dikelilingi oleh massa udara bertekanan minimum (doldrum), sehingga udara berputar ke luar. Di belahan bumi utara, searah dengan jarum jam, sedangkan di belahan bumi selatan, berlawanan dengan arah jarum jam.



Perbedaan angin siklon dan antisiklon.

No.
Penampakan
Antisiklon
Siklon
1.
Tekanan udara di permukaan bumi
Tinggi
Rendah
2.
Arah angin
Antisiklon (searah jarum jam di BBU)
Siklon (berlawanan jarum jam di BBU)
3.
Aliran udara
Menyebar di permukaan atmosfer (berawal dari satu titik)
Memusat di permukaan, menyebar di atmosfer atas.
4.
Gerakan udara vertikal
Menyurut /surut
Menaik
5.
Kecepatan angin
Lemah
Sedang sampai kuat
6.
Curah hujan
Kering
Sedang sampai kuat
7.
Awan
Tidak berawan
Berawan
8.
Gradient temperature
Sesuai ketinggian, gradient suhu kecil
Gradient suhu tinggi, khususnya pada daerah fron
9.
Kecepatan bergerak
Lambat/stagnan
Cepat

TEKANAN UDARA DAN HUKUM-HUKUM ANGIN

 Isoterm dan Isobar
 
Isotherm adalah garis pada peta yang menghubungkan daerah yang suhunya sama.
Isobar adalah garis pada peta yang menghubungkan daerah yang tekanan udaranya sama.

Satuan-Satuan Pengukuran Tekanan Udara

Dalam meteorology, ukuran tekanan udara menggunakan satuan bar. Satu bar sama dengan 1000 milibar. Satu atmosfer sama besarnya dengan 1,013 bar atau 1013 mb.
Satuan-satuan tekanan udara antara lain Bar, psi, kg/cm2, kg/inch2.
1 atm = 760 mmHg = 14,7 Psi = 1,013 bar.
 
Faktor-Faktor Terjadinya Tekanan Udara

·         Tinggi suatu tempat
Tinggi suatu tempat berbanding terbalik dengan tekanan udara di daerah tersebut.
·         Suhu udara
Suhu udara sangat mempengaruhi tekanan udaranya. Ketika suhu tinggi molekul udara akan mengembang dan volume udara menjadi lebih besar. Jika volume di udara di atas suatu tempat adalah tetap maka ketika suhu udara naik, massa udara total akan berkurang, berat udara berkurang, demikian juga dengan tekanan udara. Sebaliknya, ketika suhu rendah makan tekanan udara akan semakin tinggi.

Sebaran tekanan udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.       Persebaran vertical.
Persebaran vertical yaitu bahwa semakin dekat ke permukaan bumi, udara lebih rapat dan lebih berat. Karena itu, semakin tinggi dari permukaan bumi, tekanan udara semakin rendah.

b.      Persebaran horizontal.
Persebaran horizontal, yang di dalam peta ditunjukkan dengan garis isobar, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan udara yang sama pada waktu yang sama.

Hukum Kekuatan/Kecepatan Angin Stevensen

Menurut Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradien barometrik. Gradien barometrik adalah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak 15 meridian (111 km). Artinya semakin besar gradien barometriknya maka semakin kuat/kencang angin itu bertiup.

Hukum Arah Angin Buys Ballot

  1. Angin bergerak dari tekanan udara tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan udara rendah (minimum).
  2. Di belahan bumi utara angin berbelok ke kanan dan di belahan bumi selatan angin berbelok ke kiri.